Seratoptik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter kurang lebih 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak PembahasanPembiasan terjadi ketika cahaya melewati medium yang berbeda kerapatannya. Apabila cahaya datang dari medium rapat ke renggang maka akan dibiaskan menjauhi garis normal. Apabila cahaya datang ari medium renggang ke rapat maka akan dibiaskan mendakati garis normal. Kaca lebih rapat dibandingkan udara, sehingga cahaya datang dari udara dibiaskan mendekati garis normal pada kaca, begitu sebaliknya. Jadi jawaban yang paling tepat adalah terjadi ketika cahaya melewati medium yang berbeda kerapatannya. Apabila cahaya datang dari medium rapat ke renggang maka akan dibiaskan menjauhi garis normal. Apabila cahaya datang ari medium renggang ke rapat maka akan dibiaskan mendakati garis normal. Kaca lebih rapat dibandingkan udara, sehingga cahaya datang dari udara dibiaskan mendekati garis normal pada kaca, begitu sebaliknya. Jadi jawaban yang paling tepat adalah B. Pembiasancahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Penyebab terjadinya pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu: Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Jawaban yang benar adalah gambar 1 dan 2. Pembiasan cahaya adalah perubahan arah rambat cahaya ketika cahaya melewati medium yang berbeda. Pada pembiasan cahaya berlaku beberapa ketentuan, yaitu 1 Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. 2 Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. 3 Jika sinar datang tegak lurus batas dua medium, maka sinar tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Asumsikan data indeks bias beberapa zat sebagai berikut. indeks bias udara = 1 indeks bias kaca = 1,5 indeks bias air = 1,3 indeks bias intan = 2,42 Semakin besar indeks biasnya, maka medium semakin rapat. Tinjau gambar 1. Tingkat kerapatan medium udara ProsesTerjadinya Pelangi - Secara Singkat Beserta Gambar dan Jenisnya. By Site Default. September 15, 2015. Pelangi adalah fenomena alam yang berupa optik dan meteorologi yang memiliki warna-warni indah yang sejajar yang ada dilangit. Pelangi terbentuk melewati proses pembelokkan cahaya atau yang di sebut dengan pembiasan, proses pembiasan Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi lengkap Fisika Pembiasan Cahaya Refraksi . Mari kita bahas selengkapnya.. PEMBIASAN CAHAYA Pengertian Pembiasan refraksi cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya disebabkan medium zat Perantara yang dilalui cahaya berbeda kerapatam optiknya yang menyebabkan kecepatan cahaya pada medium itu berbeda pula. Contoh Pembiasan Cahaya Cahaya dari udara ke kaca, dari air ke kaca, dari udara ke air, dan sebagainya kelihatan bengkok/membelok. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pembiasan cahaya adalah cakra optik. Hukum Snellius pada pembiasan Cahaya menyatakan a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar b. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium yang rapat dibiaskan mendekati garis normal c. Sinar datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan menjahui garis normal d. Sinar datang yang tegak lurus dengan bidang batas tidak dibiaskan, melainkan diteruskan. pembiasan cahaya INDEKS BIAS Indeks bias mutlak adalah perbandingan antara cepat rambat cahaya dalam ruang hampa dan cepat rambat cahaya dalam medium lain. Indeks bias medium yang rapat itu lebih besar dari indeks bias medium yang kurang rapat. Sebaliknya indeks bias medium kurang rapat itu lebih kecil dari indeks bias medium yang rapat. Indeks Bias mutlak dirumuskan Contoh Seberkas cahaya merambat dari udara ke dalam air. Bila diketahui indeks bias udara n udara 1,00 , dan indeks bias aiar n air 1,33, dan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa c 3 x 108 m/s. tentukan kecepatan rambat cahaya dalam udara dan dalam air ! Penyelesaian Diketahui n udara = 1,00 N air = 1,33 C = 3 x 108 m/s Ditanya a. C udara ? b. C air ? PEMBIASAN PADA PRISMA Prisma adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang bersudut. Besarnya sudut antara kedua permukaan itu disebut sudut pembias b. Apabila seberkas cahaya masuk pada salah satu permukaan prisma maka cahaya tersebut akan dibiaskan dari permukaan prisma yang lain. Sudut deviasi adalah sudut yang diperoleh dari perpanjangan sinar datang dan sinar bias yang keluar dari prisma. Besarnya sudut Deviasi berubah-ubah bergantung pada sudut datang i. Sudut deviasi dirumuskan D = I + r1 -b LENSA Pengertian Lensa Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang yang dua-duanya lengkung atau salah satunya adalah bidang datar. Macam-macam Lensa Berdasarkan bentuk permukaannya lensa dibedakan menjadi Lensa cembung dua bikonveks Lensa cembung datar plankonveks Lensa cembung cekung konveks konkaf Lensa cekung dua bikonkaf Lensa cekung datar plankonkaf Lensa cembung cekung kankaf konveks LENSA CEMBUNG Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya dan bersifat konvergen mengumpulkan cahaya Bila seberkas sinar sejajar sumbu utama menuju lensa cembung maka akan dibiaskan melalu satu titik yang disebut titik api utama titik fokus Sinar-sinar istimewa lensa cembung Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus utama F2. Sinar datang yang melalui titik fokus F1 dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. Sinar datang yang melalui pusat optik lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Pembentukan bayangan pada lensa cembung Pembentukan berada di F1, bayangan tidak terjadi. Benda berada diantara F1 dan 2F1, bayangan terbentuk di atas 2F2 sifatnya nyata, terbalik, dan diperbesar. Benda berada di F1 dan O, bayangan di atas 2F1 sifatnya, maya tegak, dan diperbesar. Banda berada tepat di 2F1, maka bayangan terbentuk tepat di 2F2 sifatnya nyata, terbalik, dan sama besar. Benda berada di atas 2 F1 maka bayangannya akan berada di antara F2 dan 2F2 sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil. Lensa Cekung Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya dan bersifat menyebarkan berkas cahaya divergen. Sinar-sinar istimewa lensa cekung Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama keluar dari lensa seolah-olah berasal dari titik fokus utama F2 Sinar datang yang menuju titik fokus utama F1 dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. Sinar datang yang melalui pusat optik lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Dispersi cahaya adalah penguraian cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik. Cahaya Polikromatik adalah cahaya yang terdiri dari bermacam-macam warna. Contohnya cahaya putih. Chaya Monokromatik adalah cahaya yang hanya memiliki satu panjang gelombang saja Tidak dapat terurai menjadi cahaya lain Contoh sinar Merah, Sinar jingga, Sinar Kuning, Sinar hijau, Sinar biru, dan sinar Ungu. Dispersi Cahaya Pada Prisma Artikel terkait Cahaya Materi Fisika Lengkap Pembiasan Cahaya Materi Fisika Lengkap Alat Optik Pengertian, Jenis, Macam, dan Gambar Sumber Demikian materi lengkap Fisika Pembiasan Cahaya Refraksi meliputi Pengertian dan contoh pembiasan cahaya, indeks bias, pembiasan pada prisma, lensa cembung dan lensa cekung serta dispersi cahaya. Semoga bermanfaat... Jikacahaya putih merambat dari udara ke kaca krona secara tidak tegak lurus , cahaya violet akan mengalami pembiasan paling besar dan cahaya merah mengalami pembiasan paling kecil (pernyataan 1 benar) • bila cahaya pituh dibiaskan dipermukaan pertama prisma yang terkuat dari kaca krona, maka cahaya putih mengalami penguraian karena indeks
Pembiasan Cahaya – Pengertian, Indeks, Penerapan dan Contoh – – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Akuntansi Internasional yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian, indeks, penerapan dan contoh, klasifikasi dan peranan. Nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak pemaparan selengkapnya dibawah ini. Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang terjadi ketika cahaya melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan terjadi apabila sinar datang membentuk sudut tertentu cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas sudut datang lebih kecil dari 90O terhadap bidang batas. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat lurus ke segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s dan mempunyai panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Baca juga Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian, Fitur Dan 6 Macam Gelombang Menurut Dasar Ukurannya Jadi, Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan ialah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks bias relatif medium kedua terhadap medium pertama ialah perbandingan indeks bias antara medium kedua dengan indeks bias medium pertama. Pembiasan cahaya menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna. Arah Pembiasan Cahaya Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu Mendekati garis normal Cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air. Menjauhi garis normal Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara atau dari kaca ke udara. Pembiasan cahayanya tampak seperti gambar di bawah ini Indeks Bias Cahaya Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens 1629-1695 “Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.” Secara matematis dapat dirumuskan dimana n = indeks bias c = laju cahaya dalam ruang hampa 3 x 108 m/s v = laju cahaya dalam zat Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 artinya, n ³1, dan nilainya untuk beberapa zat ditampilkan pada tabel disamping. Hukum Pembiasan Cahaya Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap disebut indeks bias. Secara matematis, hasil bagi sudut datang dan sudut bias dinyatakan sebagai i = sudut datang ; r = sudut bias Pembiasan Cahaya Pada Lensa Lensa adalah benda bening yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat membiaskan atau meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya. Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung atau lensa positif dan lensa cekung atau lensa negatif. 1. Lensa Cembung Lensa cembung disebut juga lensa konvergen atau lensa positif merupakan lensa yang memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian ujungnya. Agar lebih mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cembung di bawah ini SU Sumbu Utama O Titik Pusat Optik Lensa f1 dan f2 Titik Api Fokus Lensa. O – f1 dan O – f2 f = Jarak Titik Api Lensa. R1 dan R2 Jari-Jari Kelengkungan Lensa. I, II, III Nomor Ruang Untuk Meletakkan Benda I, II, III, IV Nomor Ruang Untuk Bayangan Benda Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi “Lensa Cembung” Pengertian & Rumus – Contoh – Sifat Bayangan Ada 3 buah sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu Sinar datang sejajar sumbu utama SU akan dibiaskan melalui titi api fokus/f; Sinar datang melalui titik api f akan dibiaskan sejajar sumbu utama SU; Sinar datang melalui titik pusat optik lensa O tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Lensa cembung mempunyai sifat seperti cermin cekung. Oleh karena itu bayangan yang dibentukpun hampir sama, yaitu Bayangan nyata, terjadi dari perpotongan sinar-sinar bias yang mengumpul. Bayangan nyata pada lensa cembung terjadi jika benda terletak di ruang II dan III. Bayangan maya, terjadi dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias yang divergen menyebar. Bayangan maya pada lensa cembung terjadi jika benda terletak di ruang I. 2. Lensa Cekung Lensa cekung disebut juga lensa divergen atau lensa negatif adalah lensa yang memiliki bagian tengan lebih tipis daripada bagian ujungnya. Agar lebih memahami pembentukan bayangan perhatikan gambar berikut Lensa cekung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya. Pembentukan bayangan pada Lensa cekung mempunyai titik api fokus yang dinyatakan dengan negatif. Agar lebih mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cekung di bawah ini SU Sumbu Utama O Titik Pusat Optik Lensa f1 dan f2 Titik Api Fokus Lensa. O – f1 dan O – f2 f = Jarak Titik Api Lensa. R1 dan R2 Jari-Jari Kelengkungan Lensa. Tiga berkas cahaya/sinar istimewa pada lensa cembung Sinar datang sejajar sumbu utama SU akan dibiaskan seolah-olah dari titik api f1; Sinar datang seolah-olah menuju titik api f2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama SU Sinar datang melalui titik pusat optik lensa O tidak dibiaskan melainkan diteruskan. Lensa cekung hanya dapat membentuk satu macam bayangan, yaitu bayangan maya dari benda yang terletak di depan lensa dengan sembarang penempatan. Sifat bayangan yang terjadi Maya di depan lensa Tegak Diperkecil Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi “Lensa Cekung” Pengertian & Sifat – Rumus – Sinar Istimewa – Contoh Hubungan antara Jarak Benda, Jarak Bayangan, dan Jarak Titik Fokus Keterangan SO = jarak benda ke lensa Si = jarak bayangan ke lensa bernilai negatif bila bayangan yang dihasilkan bersifat maya f = jarak titik api lensa berharga positif M = perbesaran bayangan ho = tinggi benda hi = tinggi bayangan Hubungan antara jarak benda So, jarak bayangan Si, dan jarak fokus f Sama halnya pada cermin lengkung, pada lensa juga berlaku persamaan Keterangan So = Jarak benda Si = Jarak bayangan f = Jarak focus R = Jari-jari kelengkungan lensa M = Perbesaran bayangan ho = Tinggi benda hi = Tinggi bayangan Untuk lensa cembung, penggunaan persamaan tersebut dengan memperhatikan tanda sebagai berikut f ➯ bernilai positif + menunjukkan jarak fokus lensa cembung. So ➯bernilai positif + menunjukkan bendanya nyata. Si ➯bernilai positif + menunjukkan bayangannya nyata berada dibelakang lensa Si ➯ bernilai negatif - menunjukkan bayangannya maya berada di depan lensa Sedangkan untuk lensa cekung f ➯bernilai negatif - menunjukkan jarak fokus lensa cekung. So ➯bernilai positif + menunjukkan bendanya nyata. Si ➯bernilai negatif - menunjukkan bayangannya maya berada di depan lensa. Kekuatan Daya Lensa Kekuatan lensa atau daya lensa adalah kemampuan suatu lensa untuk memusatkan/mengumpulkan atau menyebarkan berkas sinar yang diterimanya. Besarnya daya P lensa berkebalikan dengan jarak titik apinya fokus. Semakin kecil fokus semakin besar daya lensanya. Keterangan P = daya lensa, satuannya dioptri f = jarak titik api, satuannya meter m Perhatikan ketentuan berikut 3. Pembiasan pada Prisma Gambar diatas menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah prisma. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kali pembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke prisma dan berkas sinar keluar dari prisma tidak lagi sejajar. Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang δ. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar. Dari gambar diatas kita ambil beberapa bagian Untuk segiempat ABCD Pada segitiga ABC Pada Segitiga ACE Besarnya sudut deviasi dapat dicari sebagai berikut. δ = 180o – x = 180o – 180° – i1 – r2 + β = 180o –180o + i1 + r2 – β = i1 + r2 – β Deviasi Minimum δminimum = 2i1– β 2i1 = δmin + β i1 = Syarat i1= r2 Penerapan Pembiasan Dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam hal ini peristiwa pembiasan cahaya terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain Sedotan Yang Tercelup Air Sebagian Tampak Membengkok Sedotan yang sebagian batangnya tercelup di dalam air akan tampak bengkok jika dilihat dari luar. Hal ini disebabkan cahaya datang dari udara “kurang rapat” menuju air “lebih rapat” akan dibiaskan menjauhi garis normal. Proses pembiasan cahaya berlangsung di dalam gelas, yang sehingga jika dilihat dari luar gelas batang sedotan tampak bengkok karena tidak berada di titik sebenarnya “garis normal”, selain sedotan batang pensil, pulpen, spidol yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air juga kan terlihat bengkok jika dilihat dari luar gelas. Dasar Kolam Tampak Dangkal Dasar kolam akan terlihat dangkal bila dilihat dari darat, hal ini disebabkan cahaya datang dari udara “kurang rapat” menuju air “lebih rapat” akan dibiaskan menjauhi garis normal. Proses pembiasan cahaya berlangsung di dalam kolam. Sehingga yang terlihat sebagai dasar kolam merupakan bayangan dasar kolam bukan dasar kolam yang sesungguhnya. Berlian Dan Intan Tampak Berkilauan Cahaya yang masuk ke dalam intan maupun berlian mengalami beberapa kali pembiasan oleh permukaan intan maupun permukaan berlian tersebut. Hal ini disebabkan indeks bias intan yang besar yakni dan sudut kritis intan kecil hanya 24 derajat. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian, Fungsi Dan Bagian Dari Mikroskop Contoh Soal 1. Suatu benda diletakkan di depan sebuah lensa cembung yang memiliki jarak titik fokus 8 cm. Tentukan jarak benda dari lensa jika diinginkan bayangan yang terbentuk terletak 16 cm di belakang lensa! Pembahasan dik f = 8 cm dit S =…. Untuk bayangan yang terbentuk terletak 16 cm di belakang lensa, artinya bayangannya bersifat nyata, sehingga tanda untuk s adalah positif. s = 16 cm s =….. Dengan rumus lensa diperoleh jarak bendanya 2. Untuk mendapatkan bayangan yang terletak pada jarak 15 cm di belakang lensa positip yang jarak titik apinya 7,5 cm maka benda harus diletakkan di depan lensa tersebut pada jarak… Pembahasan dik f = 7,5 cm s = 15 cm dit s = ….. 3. Seseorang yang miopi titik dekatnya 20 cm sedang titik jauhnya 50 cm. Agar ia dapat melihat jelas benda yang jauh, ia harus memakai kacamata yang kekuatannya… Pembahasan dik PP = 20 cm PR = 50 cm Untuk melihat benda yang jauh → Revisi titik jauhnya P = …. 4. Dua buah lensa positif masing-masing memiliki fokus 3 cm dan 6 cm diletakkan sejauh 20 cm. Sebuah benda diletakkan sejauh 4 cm di depan lensa pertama. Dengan pembiasan cahaya terjadi lebih dahulu pada lensa pertama, tentukan berturut-turut Pembahasan a Letak bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama. s = 4 cm ; f = 3 dit s =…. Letak bayangan 12 cm di belakang lensa pertama. b Letak bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua. Bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama, menjadi benda untuk lensa kedua. Letak benda untuk lensa kedua adalah 20 cm dikurangi 12 cm = 8 cm. Letak bayangan dengan demikian adalah s’ bertanda positif jadi posisinya 24 cm di belakang lensa kedua. Demikianlah pembahasan mengenai Pembiasan Cahaya – Pengertian, Indeks, Penerapan dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Padakesempatan kali ini saya pengen membedah dan membahas soal - soal UN Fisika SMA tahun 2019 untuk membantu para pejuang UN 2020 yang memilih fisika sebagai mapel pilihan UN. Harapannya nilai UN fisika kalian memuaskan. aamiin. Berikut soal dan pembahasan UN SMA Fisika 2019. 1.
FisikaOptik Kelas 11 SMAAlat-Alat OptikPembiasan CahayaPembiasan CahayaAlat-Alat OptikOptikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0207Warna biru langit terjadi karena cahaya Matahari mengalam...Warna biru langit terjadi karena cahaya Matahari mengalam...0307Indeks bias udara besarnya 1 , indeks bias air 4 / 3 , d...Indeks bias udara besarnya 1 , indeks bias air 4 / 3 , d...0225Cahaya merambat dari udara ke air. Apabila cepat rambat c...Cahaya merambat dari udara ke air. Apabila cepat rambat c...
Karenan2 > n1. maka kelajuan cahaya dalam media kedua tersebut akan lebih kecil, yakni V2= c/n2 < V1 = c/n1. dengan keterangan ini, maka bagan cahaya datang, cahaya terpantul dan cahaya terbias akan dapat dilukiskan seperti gambar 1. Pada bagan itu kita pilih suatu titik sembarangan A yang terletah pada gari batas antara kedua media, kemudian
FisikaOptik Kelas 8 SMPCahayaSifat-Sifat CahayaSifat-Sifat CahayaCahayaOptikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0051Berkas sinar-sinar yang datang dari satu titik disebut be...Berkas sinar-sinar yang datang dari satu titik disebut be...0049Sebuah prisma memiliki sudut pembias 10 terbuat dari kaca...Sebuah prisma memiliki sudut pembias 10 terbuat dari kaca...0408Sebuah prisma optik mempunyai indeks bias 1,8. Sinar data...Sebuah prisma optik mempunyai indeks bias 1,8. Sinar data... gelombangcahaya dapat mengalami polarisasi sedangkan gelombang bunyi tidak dapat. [pernyataan 2 benar] Adapun sifat yang lain, seperti refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), difraksi (pelenturan), interferensi (perpaduan), dan dispersi (penguraian) dimiliki baik oleh gelombang cahaya maupun gelombang bunyi. [pernyataan 1 dan 4 benar]

Cahaya bergerak lurus melalui medium lut sinar seperti udara, air dan kaca. Apabila cahaya merambat daripada medium yang berbeza ketumpatan adakah ia akan terus bergerak dalam keadaan lurus? Artikel ini akan membincangkan tentang pembiasan cahaya dan penerangannya. Apakah yang dimaksudkan dengan pembiasan cahaya dan mengapa berlaku sedemikian? Pembiasan cahaya ialah perubahan laju cahaya ketika cahaya merambat dari suatu medium ke medium yang lain yang berbeza ketumpatan optiknya. Ia akan menyebabkan cahaya akan bertukar arah iaitu akan membengkok apabila melalui medium yang berlainan ketumpatan optik. Jenis-Jenis Pembiasan Cahaya 1. Medium Kurang Tumpat Kepada Medium Lebih Tumpat i > r Cahaya merambat dari udara dan melalui garis normal iaitu sinar tuju. Seterusnya, sinar cahaya akan membengkok kearah garis normal apabila cahaya merambat dari medium yang berketumpatan optik rendah, dari udara kepada medium yang berketumpatan optik tinggi iaitu blok kaca. Hal ini berlaku kerana halaju cahaya berkurang ketika cahaya merambat dari medium yang berketumpatan optik yang rendah berbanding dengan ketumpatan optik yang lebih tinggi. Pembiasan berlaku pada sempadan antara dua bahan. Oleh itu, sudut biasan, r lebih kecil nilainya daripada sudut tuju, i. 2. Medium Lebih Tumpat Kepada Medium Kurang Tumpat i < r Sinar cahaya membengkok menjauhi garis normal apabila cahaya merambat dari medium yang berketumpatan optik tinggi iaitu dari blok kaca ke medium yang berketumpatan optik rendah iaitu ke udara. Halaju cahaya bertambah ketika cahaya merambat dari medium yang lebih tumpat ke medium yang kurang tumpat ketumpatan optiknya. Oleh itu, sudut biasan, r adalah lebih besar daripada sudut tuju, i. Hukum Pembiasan Sinar tuju, sinar biasan dan normal pada titik tuju terletak pada satah yang samaNisbah sin i/sin r ialah malar, di mana i ialah sudut tuju, dan r ialah sudut biasan Hukum Snell Hukum Snell diperkenalkan oleh seorang ahli matematik dan astronomi iaitu Willebrord Snellius. Sehingga kini, masih diyakini penemuan pertama ilmu pembiasan cahaya adalah seorang ilmuwan muslim bernama Abu S’ad Al’Ala Ibnu Sahal. Hukum Snell ialah rumus yang digunakan untuk mengaitkan hubungan antara sudut tuju dan pembiasan yang melalui dua medium yang berbeza ketumpatannya seperti udara, kaca dan air. Indeks Biasan Indeks biasan, n menentukan sudut darjah pembengkokan cahaya apabila cahaya merambat dari suatu medium ke medium yang lain. Sudut tuju, i dikira dari medium yang kurang ketumpatan optiknya ke medium lebih Indeks biasan yang tinggi adalah medium yang mempunyai ketumpatan optiknya yang tinggi. Oleh itu, sudut biasannya akan rendah daripada sudut tuju dan garisannya akan mendekati garisan normal. Definisi Indeks biasan adalah seperti di bawah Formula indeks biasan adalah Indeks biasan, n = Laju cahaya dalam Vakum c / laju cahaya dalam medium v, dimana c = x 108 ms-1 BahanIndeks Biasan, Dalam nyata, dalam ketara Perhatikan situasi dimana anda sedang berdiri di tepi kolam, anda akan mendapati kolam itu cetek daripada kedalamannya yang sebenar. Mengapa terjadi sedemikian? Contoh situasi 1 Anda berada di tepi kolam ikan dan mendapati ikan itu berada dekat dengan permukaan. Ini terjadi kerana arah cahaya daripada ikan bergerak menuju kearah permukaan air dan kemudian terpesong menjauhi garisan normal. Indeks biasan air adalah lebih besar daripada indeks biasan udara. Kesan pembiasan cahaya ini menyebabkan pemerhati melihat kedudukan imej ikan akan lebih dekat dengan permukaan air. Contoh situasi 2 Ikan yang berada di dalam kolam akan melihat manusia berada lebih tinggi dan jauh daripada kedudukan yang sebenar. Ini kerana pembiasan cahaya daripada sudut pandang ikan dan cahaya yang terpesong terus kearah ikan. Hal ini menyebabkan ikan boleh melihat manusia lebih jauh daripada kedudukan sebenar. Dua contoh situasi di atas adalah contoh mudah untuk kita memahami konsep indeks biasan dalam nyata dan dalam ketara. Rumusnya adalah Fenomena Pembiasan 1. Bintang Berkelip Atmosfera bumi terdiri daripada lapisan udara. Setiap lapisan mempunyai suhu dan ketumpatan yang berbeza. Apabila cahaya dari bintang melalui atmosfera ke bumi, cahaya akan dibias oleh lapisan udara itu. Oleh sebab sinar tersebut bertukar arah, bintang-bintang di langit kelihatan sedang berkelip. Straw minuman atau sudu dalam gelas kelihatan dalam kolam kelihatan dekat dengan permukaan dalam kolam kelihatan cetek. Kesimpulan Pembiasan cahaya melibatkan cahaya yang merambat daripada dua medium berbeza dan akan menyebabkan perubahan pada sudut biasan. Garisan sinar biasan mendekati normal atau menjauhi normal bergantung pada ketumpatan optiknya rendah ataupun tinggi. Sudut biasan dan juga sudut tuju bergantung pada cahaya yang merambat daripada ketumpatan optik sesuatu bahan. Hukum Snell dan formulanya diguna pakai ketika menyelesaikan masalah yang berkaitan perambatan cahaya melalui dua medium yang berbeza. Dalam topik ini, nilai indeks biasan sesuatu bahan amatlah penting dalam menyelesaikan sesuatu permasalahan misalnya untuk mencari nilai sudut biasan. Selain itu, nilai indeks biasan adalah tetap mengikut medium. Akhir sekali, fenomena dalam ketara dan dalam nyata melibatkan pemerhatian kita ke dalam dasar air dan juga pemerhatian dari dasar air ke permukaan darat. Artikel berkaitan Hukum gas dan aplikasinya Rujukan Buku Teks Fizik KSSM Tingkatan 4 Farah Hazwani Binti Makhtar marupakan graduan Ijazah Sarjana Muda Sains Fizik Gunaan Major Fotonik, Universiti Sains Islam Malaysia USIM. Beliau kini berkhidmat sebagai seorang guru di sekolah swasta. Penglibatan beliau dalam Root of Science sebagai penulis adalah sebagai satu usaha dalam menyampaikan ilmu bermanfaat kepada masyarakat.

RZAF.
  • cskcjxw5zy.pages.dev/46
  • cskcjxw5zy.pages.dev/361
  • cskcjxw5zy.pages.dev/390
  • cskcjxw5zy.pages.dev/309
  • cskcjxw5zy.pages.dev/223
  • cskcjxw5zy.pages.dev/162
  • cskcjxw5zy.pages.dev/191
  • cskcjxw5zy.pages.dev/364
  • cskcjxw5zy.pages.dev/249
  • gambar pembiasan cahaya yang benar